Di sebuah
sungai besar yang mengalir deras, ada dua ekor kudanil jantan yang sangat gagah
yang sedang mandi. Ketika mereka sedang
asyik mandi, tiba-tiba air berubah menjadi merah dan seekor rusa menyeruak di
antara mereka. Rupanya rusa itulah yang
membuat warna air berubah. Rusa itu
sedang terluka.
”Wahai,
Tuan Kudanil, Kakiku sedang terluka,
tolonglah aku untuk menyeberangi sungai ini ,” ujar si Rusa itu lirih.
Mendengar
permintaan rusa yg malang itu, alih-alih menolong, dua ekor kudanil itu malah tertawa terbahak –bahak, ”Hey, rusa. Kau
pikir kau siapa meminta tolong pada kami yang gagah ini!”
Sakit
hati mendengar jawaban kedua kudanil itu, si Rusa berusaha sendiri menyeberangi
sungai dengan kakinya yang terluka.
Perlahan sekali ia berenang, hingga sampai juga ia ke daratan. Selama
usahanya itu, para kudanil terus tertawa sampai mengeluarkan air mata.
Sebelum
pergi dari situ, si Rusa malang itu berseru pada para kudanil,” Hei para
kudanil sombong. Suatu saat nanti,
kalian akan meminta bantuan dariku.”
Lalu, pergilah ia ke dalam hutan dengan kaki yang masih terluka.
Seusai
mandi, keluarlah kudanil itu dari sungai dan beranjak pulang. Di tengah perjalanan, berpapasanlah mereka
dengan seekor harimau. Suatu kebetulan yang menyenangkan untuk harimau itu,
karena ia sangat lapar, tetapi naas untuk kedua kudanil itu, karena mereka yang
akan menjadi makan siang harimau.
”Wah
wah,” kata si harimau. ” Kebetluan sekali, makan siangku menghampiriku hari
ini.”
Mendengar
hal itu, paniklah kedua kudanil itu. ” Jangan tuan harimau! Ampun, lepaskanlah
kami Tuan Harimau.”
Tentu
saja si harimau tidak mau melepaskan kedua kudanil itu. Maka terjadilah kejar-kejaran antara harimau
dan kedua kudanil. Di tengah kejar-kejaran itu, kedua kudanil itu bertemu
dengan si rusa.
”Hai,
Kudanil, mengapa kalian berlari terengah-engah?,” tanya si Rusa.
”Kami
dikejar-kejar Tuan Harimau.”
”Oh,
kalau begitu, cepatlah bersembunyi di rumahku.”
Masuklah
kedua kudanil dan rusa ke dalam rumah rusa dan bersembunyi di sana hingga harimau
kebingungan mencari mereka dan pergi mencari mangsa baru. Setelah keadaan aman, kudanil meminta maaf
kepada si Rusa.
”Hai,
Rusa. Maafkan kesalahan kami tadi yang enggan menolongmu ketika kau terluka.”
’Kalian sudah kumaafkan. Makanya, janganlah kalian sombong dengan apa
yang kalian miliki.”
”Iya,
Rusa. Kami mengaku salah. Terima kasih telah menolong kami tadi,” ujar kedua
kudanil itu.
Kemudian
pulanglah kedua kudanil itu dari rumah si Rusa dengan hati senang. Dan sejak
saat itu, si Rusa dan kedua kudanil itu bersahabat.
~selesai~
Crita kamu maauk kedalam Kisah-Kisah Dari Sarang
BalasHapus